Tentu ada rasa yang tidak
menyenangkan bila kekasih hati pergi padahal masih sayang, terlebih bila
ditinggal kekasih nikah duluan :p . Lama atau sebentar pasangan memadu kasih
tentunya meninggalkan bekas dan kesan, ada yang mudah hilang, ada yang susah
hilang macam noda bandel di kamar mandi. Maka dari itu saya nulis nih tips move
on, supaya kita-kita jangan terlarut dalam buaian sang setan bernama ‘kenangan
mantan’
Sebelumnya,
mungkin sobat sudah coba berbagai trik n tips untuk move on, mungkin dari
enterprener atau motivator (kalau saya sihh ga gitu ngeh ama kata-kata orang
kaya gitu) dan kurang manjur, bisa dicoba deh. Bedanya tips n trick yang saya
tulis berpijak dari POTENSI diri. Tak boleh kita lupakan, bahwa torang adalah
manusia yang punya POTENSI positip yang tak terbatas. Sedangkan musuh POTENSI
adalah MALAS, jadi dalam move on sebenarnya kita malas yang berarti menghianati
POTENSI diri sendiri untuk terus maju. Udah deh, pengantarnya ntar kelamaan
langsung aja cekidot.
1. Pemahaman
Pertama-tama PAHAMI, pemahaman adalah hal
dasar yang perlu ditanamkan di PIKIRAN sebagai bukti kita masih menyayangi
POTENSI positip kita. Pemahaman bahwa hubungan percintaan sobat sudah usai, dan
kini sudah berbeda dengan dulu. Tentunya perkara pemahaman antar sobat satu dan
yang lain punya cara unik sendiri-sendiri, macam punya cara belajar sendiri
untuk PAHAM bahwa kondisi saat ini sobat sudah pisah dengan kekasih. Daripad mikirin
mantan, Menerima yang terjadi itu lebih berarti.
Dengan mampu menerima yang terjadi sobat bisa
cusss untuk lebih produktif, daripada sekadar galau.
2. 2. Prihatin
Prihatin ini diadaptasi dari tradisi orang
jaman dulu, ketika terkena musibah mereka menjalani ‘laku’ prihatin; seperti:
tidur di tanah/tikar/lantai (tidak tidur di kasur) dalam hal ini, tidur di
lantai dengan alas yang keras membuat tubuh sejajar dengan tanah, pemaknaannya,
ketika kita ada masalah, kita mendekat pada Ibu Pertiwi (Bumi/Tanah). Selain
itu, tidur dengan posisi datar seperti itu memperlancar peredaran darah
sehingga memaksimalkan metabolisme dikala galau.
Tentunya jangan sampai masuk angin ya,
makan dan vitamin yang cukup!
3. 3. Puasa
Dalam berbagai ajaran agama pasti diajarin
puasa. Nah ini mirip dengan ‘laku’ prihatin sebelumnya, tapi dalam hal makan
memakan ^_^. Bisa seperti puasa yang diajarkan agama sobat sekalian, bisa juga
puasa 1 hari makan 1 kali, atau puasa makan dan minum nasi dan air putih saja (mutih).
Yang jelas puasa apapun dapat dicoba untuk me move on kan diri J
-------Sebelum lanjut ke nomor 4 dalam diagram
sederhana sebenarnya galau / putus cinta itu ibarat sinyal yang tidak sinkron
antara harapan dan fakta, alhasil karena tidak sinkronnya, menghasilkan MALAS,
karena bingung mau nglakuin harapan/keinginan tapi fakta tidak mendukung. Maka tips
n’ trick no 2 & 3 (setelah no.1 pemahaman) lebih mengarahan untuk
mensinkronkan antara pikiran dan harapan dengan cara mensinkronkan pikiran dan
perbuatan dulu, sobat.
Ketika dalam galau kita berlatih
mensinkronkan perbuatan dan pikiran, pada akhirnya akan terlatih untuk
mensinkronkan pikiran dengan harapan jadi hidup ini kita defrag kita bikin GBHN
baru untuk kehidupan kita supaya tidak stag! Karena mubazir toh, kita manusia
berpotensi melakukan banyak hal, hanya karena pikiran yang tidak sinkron, kita
ga produktif.
Ok lanjut gays…-------
4. 4. Merancang dan berkarya
Dalam hal ini setelah sobat melatih
mensinkronkan pikiran dan perbuatan, kita latih untuk mensinkronkan perbuatan
dan pikiran dengan berkarya. Selain cari kerjaan daripada galau. Bisa kita
rancang atau desain karya tertentu, grafiti, lukisan, perlengkapan rumah tangga
dll. Misal ide bikin rak sepatu dari pralon, bikin job list dan rancanganya,
kemudian laksanakan. Selain melatih pikiran dan perbuatan kita sinkron lagi. Kita
juga produktif sob! Dan sapa tau ide-ide sobat bisa dijual dan jadi pemasukan
sampingan sobat!
5. 5. Adaptasi
Terakhir, ni yang paling penting. Kekuatan paling
Dahsyat dari manusia adalah adaptasi. Dari belahan bumi paling dingin sampai
paling panas, manusia bisa hidup, mengapa? Karena ber ADAPTASI! Adaptasi terhadap
lingkungan yang ekstrim saja manusia bisa, apalagi Cuma ditinggal kekasih :P
Tentunya tahap awal adaptasi sulit, karena
beda lingkungan (dulu di #puk-puk sekarang diucapin selamat pagi aja enggak). Tapi
mengingat potensi diri kita yang luarbiasa anugerah dari Tuhan – kita pasti
bisa melewatinya dengan adaptasi.
Manusia yang tinggal di padang gurun atau
kutub, mereka kontak dengan lingkungan ekstrim itu setiap hari, hingga akhirnya
mereka menemukan cara untuk bertahan hidup; bikin jaket dari kulit binatang di
kutub, atau memakai baju yang tertutup supaya keringat tidak langsung menguap
di padang pasir. Demikian juga hal tersebut yang patut kita tiru, kita
konfrontasikan diri kita sendiri dengan kenangan; pajang barang-barang mantan
di kamar, pasang foto berdua di dompet dan pakai barang peninggalan mantan. Pada awalnya pasti berat,
hidup dengan kenangan yang tidak ada ujudnya (hiii… namanya juga mantan,
sama-sama ga berwujud kaya hantu). Tahan rasa sakit hati itu, perlahan namun
pasti, seperti suku eskimo berdamai dengan kutub, sobat juga akan berdamai
dengan kenangan mantan. Sampai sobat akan kebal, kenangan tanpa wujud itu bisa
diatasi J
Tentunya, adaptasi ini diimbangi dengan
tips-tips sebelumnya, sehingga dari pijakan dasar pemahaman, pikiran dan
tindakan sobat, bisa bersinergi dan bersama diri sendiri seutuhnya sobat bisa
menerima kenyataan, dan berkarya lebih baik lagi. J
Sobat pasti bisa!
Semangat!
HanaJangka 20-Feb-2015

Tidak ada komentar:
Posting Komentar