Jumat, 14 September 2018

ORIGAMI BURUNG


Di Awal September 2018 ketika beli telur, istri saya minta untuk beli kertas origami juga. Dia beli dua, satu pak kecil dan satu pak besar. Katanya untuk bikin origami burung bangau nanti di ikat tali untuk mainan Elora. Yap! Origami burung bangau yang konon katanya kalau kita bisa tuntas membuatnya sebanyak 1000 buah maka harapan kita akan satu hal akan terkabul!
 

Dua hari kemudian saya lihat kertas origami tersebut masih tergeletak di kursi sejak pulang beli. Lalu saya ambil satu yang besar dan satu yang kecil untuk saya bikin origami bangau. Lama tidak menyentuh kertas origami rasanya rumit juga memulai kegiatan ini. Akhirnya jadilah dua buah bangau mainan dari kertas lipat!.

Sabtu 15 Sepember setelah saya keluar dari kerjaan jumat hari sebelumnya, saya mencoba membuat satu origami bangau lagi tak sengaja merenung dan menemukan pemaknaan ini. Untukk membuat origami burung ini langkah pertama ialah kita harus melipat hampir semua sisi kertas, setelah terlipat dengan bekas lipatan itu dibentuk formasi awal seperti kuncup teratai, setelah kuncup terbentuk untuk menjadikan burung kertas ini cenderung mudah.

Secara umum ada tiga langkah pembuatannya, 1. Melipat menyiapkan jalur 2. Dari lipatan tersebut dibuat formasi awal 3. Finishing. Dari ketiga langkah itu tetiba saya renungkan, ternyata bisa jadi origami ini begitu populer karena ketiga langkah tersebut, dan cara memaknainya.

Langkah pertama, melipat, menyiapkan jalur, pada tahap ini terkesan membosankan. Melipat, membuka lipatan, melipat di sisi lain, dan berulang, seperti acak tak ada arah tapi berpola. Namun sejak kita memegang kertas sebenarnya tujuan kita sudah jelas, membuat origami burung! Tapi untuk itu kita perlu melewati hal ini. Mempersiapkan jalan untuk memudahkan proses selanjutnya. Mungkin ini hal yang aneh di era instan ini, tapi hasil bagus konon tidak dari hal yang instan.

Bila di umpamakan, kita akan ke sekolah besok, supaya esok hari proses kita kesekolah lancar maka kita butuh mempersiapkannya. Misal, di malam harinya kita siapkan buku pelajaran untuk esok hari, masukkan dalam tas, sekaligus seragam sekolah yang akan dipakai besok sudah siap untuk dipakai diletakkan dekat dengan tas. Bisa juga untuk memperlancar proses pergantian pelajaran di kelas, buku diurutkan sesuai jam pelajaran sehingga lebih efisien. Dengan begitu esok hari kita lebih mudah dalam mempersiapkan hal untuk kesekolah.

Langkah kedua ialah, dari lipatan itu, kita membentuk formasi awal. Ibarat bekas lipatan tadi adalah data dalam penelitian, saat ini adalah saat untuk meramunya, menggunakan data-data tersebut, memilah mana data yang dapat digunakan dan data sampah, tidak semua lipatan juga digunakan tapi lipatan lain sangat memudahkan proses membuat origami ini. Proses ini cenderung singkat tapi rumit, karena lebih menggunakan strategi, teknik, kebiasaan, dan pengalaman. Tapi dengan terus menerus diasah hal ini akan lebih mudah semakin harinya.

Langkah ketiga ialah, finishing, ketika jejek lipatan sudah ditekuk untuk membentuk formasi awal, maka langkah selanjutnya adalah menyempurnakannya untuk menjadi, tak banyak hal rumit disini karena pondasi kita sudah kokoh untuk melanjutkan.

Setelah ketiga langkah itu jadi, tadaaa… selesai… satu, dua tiga..

Tapi……

Mungkin kita sering abai pada proses, dalam hal lipat melipat ini adalah proses awal, membentuk garis lipatan. Melipat, dibuka lagi, dilipat lagi, hal yang monoton, tapi akan berdampak besar pada hasil akhir, bila kita lipat pada proses yang sangat awal ini tidak presisi, maka hasil akhir juga tidak akan presisi. Jadi detail, ketekunan dalam berproses di awal, membuat pondasi, membuat persiapan begitu matang sangat berdampak di hasil akhir. Maka dari itu, meskipun monoton, membosankan, suatu proses yang panjang layak untuk ditekuni dan di perhatiak setiap deailnya. Kemampuan untuk setia dalam setiap proses yang membosankan ternyata sangat berdampak pada hasil akhir.

Jadi bisa dibayangkan bila proses membuat origami burung ini diulang begitu banyak, hingga seribu kali, dengan ketelatenan yang begitu tinggi, sangat mungkin harapan yang ingin dicapai juga dapat terkabul!