



Berpanduan GPS. Menyusuri jalan Wonosari dan berbelok ke utara di pertigaan piyungan, ambil kanan arah Petir, tak lupa mampir minimarket di pojokan simpang empat untuk beli minuman ion. menyusuri jalan, GPS ternyata mengarahkan untuk mengikuti jalan menyusuri sungai, merasa ragu, kami tanya penduduk sekitar, dan diarahkan belok keutara yang jalannnya nanjak di barat jembatan.
![]() |
| Mentari pagi menyapa. |
Tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan tanjakan, langsung begitu belok keutara dijamu dengan tanjakan yang asik, dengan rasio 22-32 jurus pamungkas sejak awal sudah digunakan menghadapi tanjakan ini. Sedikit datar di depan sekolahan, kami beristirahat. dilanjut lagi menanjak perlahan hingga ketemu pertigaan dan ambil jalan cor blok lurus. Jalan cor blok ini bertemu dengan pertigaan bila ke barat ialah jalan menuju bukit teletabis dari arah rumah dome, New Nglepen. ikuti corblok naik tak lama jalan mulai datar dan mengarahkan pada bukit teletabis.
Pertigaan dengan signage yang mengarahkan belok kiri menuju lokasi, kami berbelok dan tibalah kami di bukit teletabis! syalalala!
Usai menikmati udara di bukit ini, kami turun dari menara pandang dan makan soto murah, yang mahal minumnya, hehe.. kenyang, dan turuun bukitt! samppailah kami ke arah rumah dome, mampir sebentar di rumah dome, beli popes (pop ice) dan pulang. Perjalanan pulang kami disertai oleh Mas Jambol Lampu, yang akan kulakan lampu.
Arah pulang, kami ambil jalan menuju candi abang dari sisi utaranya. Menuju Berbah, Wonocatur, istirahat sebentar di pesanggrahan Wonocatur, dan pulaaang....
![]() |
| Mengambil gambar sepeda dengan latar pesanggrahan Wonocatur. |
Begitulah perjalanan 17an tahun ini.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar