Lagi berselancar di peramban Opera,
peramban satu-satunya yang bisa diinstal di komputer
ini sambil mendengarkan streaming diatas
kok, tiba pada menit ke 11 terdapat dialog demikian;
“kula wani merga ana jalarane”
“jalarane apa”
“jalarane merga mbelani Bapak, Bapak niku pengen mbangun
khayangan, mbangun morale, kawula sak negara amarto supaya uripe tan ra beda
kaya teng khayangan”
Kok, dipikir-pikir pas yak. Ketika kita mengenang Yesus
yang hidup seutuhnya untuk sesame dan mengajarkan cara hidup yang penuh kasih,
ialah Yesus yang mengajarkan kita untuk merombak moral kita. Dia memberikan Operating
System (OS) baru bagi kita, dengan hokum kasih-nya, sehingga dengan OS baru itu
kita dapat mendapatkan kehidupan baru yang penuh kasih.
Hidup penuh kasih yang dimaksud pastilah hidup sesuai
dengan keadaan sorgawi, (khayangan) hal ini mengingatkan pada doa yang
diajarkan Yesus;
Bapa
Kami yang ada di sorga,
Dimuliakanlah
namamu,
Datanglah
kerajaanmu
Di bumi
seperti di sorga
…dst.
dialog antara Petruk dengan Antasena menyajikan dialog keintiman hubungan Petruk dengan Bapaknya seperti keintiman hubungan spiritual Yesus dengan Bapa-Nya |
Menarik bukan kedekatan antara budaya Jawa dengan ajaran
Kekristenan?
Terdapat hal yang sama bahkan dalam ranah esensi-nya.
Datanglah kerajaanmu, supaya uripe tan ra beda kaya teng
khayangan.
Dan ketika Yesus mati, terbelah bait Allah, sesuai
perkataaanya, akan ku bongkar dan ku bangun dalam tiga hari. Di saat itu
memang, dengan keajaiban yang luar biasa, sang terpilih Yesus dapat merombak
moral dan mental jemaat saat itu.
Lalu kita sekarang, telah menerima berbagai contoh dan
ajaran Yesus bahkan dalam bentuk laku, yang harus juga kita lakukan supaya kita
dapat menginstall OS kasih yang baru tersebut dalam kehidupan kita.
Selamat Paskah sekalilagi, selamat bangkit dari
pemahaman lawas yang hanya di angetin tiap minggu sebagai kotbah mingguan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar