Minggu, 21 April 2019

Masih dalam minggu kramat Paskah




Lagi berselancar di peramban Opera, peramban satu-satunya yang bisa diinstal di komputer ini sambil mendengarkan streaming diatas kok, tiba pada menit ke 11 terdapat dialog demikian;

“kula wani merga ana jalarane”
“jalarane apa”
“jalarane merga mbelani Bapak, Bapak niku pengen mbangun khayangan, mbangun morale, kawula sak negara amarto supaya uripe tan ra beda kaya teng khayangan”

Kok, dipikir-pikir pas yak. Ketika kita mengenang Yesus yang hidup seutuhnya untuk sesame dan mengajarkan cara hidup yang penuh kasih, ialah Yesus yang mengajarkan kita untuk merombak moral kita. Dia memberikan Operating System (OS) baru bagi kita, dengan hokum kasih-nya, sehingga dengan OS baru itu kita dapat mendapatkan kehidupan baru yang penuh kasih.

Hidup penuh kasih yang dimaksud pastilah hidup sesuai dengan keadaan sorgawi, (khayangan) hal ini mengingatkan pada doa yang diajarkan Yesus;

Bapa Kami yang ada di sorga,
Dimuliakanlah namamu,
Datanglah kerajaanmu
Di bumi seperti di sorga

…dst.

dialog antara Petruk dengan Antasena
menyajikan dialog keintiman hubungan Petruk dengan Bapaknya
seperti keintiman hubungan spiritual Yesus dengan Bapa-Nya


Menarik bukan kedekatan antara budaya Jawa dengan ajaran Kekristenan?
Terdapat hal yang sama bahkan dalam ranah esensi-nya.

Datanglah kerajaanmu, supaya uripe tan ra beda kaya teng khayangan.

Dan ketika Yesus mati, terbelah bait Allah, sesuai perkataaanya, akan ku bongkar dan ku bangun dalam tiga hari. Di saat itu memang, dengan keajaiban yang luar biasa, sang terpilih Yesus dapat merombak moral dan mental jemaat saat itu.

Lalu kita sekarang, telah menerima berbagai contoh dan ajaran Yesus bahkan dalam bentuk laku, yang harus juga kita lakukan supaya kita dapat menginstall OS kasih yang baru tersebut dalam kehidupan kita.

Selamat Paskah sekalilagi, selamat bangkit dari pemahaman lawas yang hanya di angetin tiap minggu sebagai kotbah mingguan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar